Kenapa Belajar Programming?

Everybody in this country should learn to program a computer... because it teaches you how to think. ~Steve Jobs

Quote di atas dari Steve Jobs, dia mengatakan "Setiap orang di negara ini harus belajar memprogram komputer, karena hal itu mengajarimu untuk berpikir."

Ada banyak alasan mengapa seseorang tertarik untuk memulai belajar pemrograman.

Salah satu di antaranya adalah karena "uang", jangan salah, uang adalah hal yang positif. Semua membutuhkan uang dan hal tersebut adalah motif yang valid.

Akan tetapi dari pengalaman saya melihat ke sekitar saya, orang yang tertarik belajar pemrograman yang awalnya hanya karena ingin segera mendapatkan uang yang banyak, ujung-ujungnya akan berhenti di tengah jalan.

Kenapa demikian? Karena belajar programming untuk mendapatkan uang yang banyak sangat membutuhkan dedikasi, baik tenaga maupun waktu.

Dan jika tidak bisa bersabar, maka bisa dipastikan kamu bisa kehilangan motivasi.

Tapi sebetulnya, selain "Uang" ada banyak manfaat lain yang bisa kamu peroleh dengan menguasai pemrograman.

Saya akan jelaskan, ada banyak manfaat dari belajar pemrograman yang saya bagi menjadi dua kategori besar, yaitu:

  1. Melibatkan Orang Lain.
  2. Tidak Membutuhkan Keterlibatan Orang Lain.

Pembagian di atas penting, kenapa? Karena kita tahu hal apapun yang melibatkan orang lain itu lebih rumit dicapai.

Karena kita tidak bisa mengendalikan orang lain.

Sementara hal yang TIDAK membutuhkan keterlibatan orang lain lebih simple dan pasti untuk diraih.

Dan fokus kita seharusnya ke kategori kedua, yaitu manfaat yang tidak membutuhkan orang lain, manfaat yang ada dalam kendali kita sendiri jika kita melakukannya.

Manfaat yang Membutuhkan Keterlibatan Orang Lain

  • Menjadi Software Engineer Profesional
  • Menjadi Freelancer

Rata-rata orang yang kuliah IT pasti tujuannya ke arah sana. Tentu hal ini bisa kamu dapatkan baik kamu kuliah IT ataupun tidak.

Tapi hal di atas dipengaruhi oleh banyak hal di luar kendali kita, persaingan dengan orang lain, kondisi industri saat ini, perekonomian dunia dll.

Manfaat Yang Ada Dalam Kendali Kita

Sementara itu, ada lebih banyak manfaat lain dari belajar pemrograman yang ada dalam kendali kamu, dan inilah yang harus menjadi fokus utamamu saat awal belajar pemrograman.

Apa itu? Berikut di antaranya:

  • Nilai tambah, apapun profesimu di era sekarang;
  • Mengasah Otak Tetap Tajam;
  • Bisa Jadi Hobi Yang Fun (dan profitable);
  • Menyelesaikan Masalah Kita Sendiri;
  • Menciptakan Produk Sendiri;
  • Membuat website / app untuk bisnis keluarga;
  • Programming adalah pintu gerbang menuju banyak bidang menarik, data science, science research, AI product, automation, etc.

Apapun profesimu sekarang baik Akuntan, Guru, Dosen, Marketer, Designer, saya yakin kemampuan programming bisa menjadi nilai tambah bagimu.

Kamu bisa membuat solusi atas permasalahan yang kamu alami sehari-hari, baik membuat software ataupun membuat otomasi hal-hal yang dilakukan berulang.

Selain itu seperti kata Steve Jobs di awal tulisan ini, belajar programming akan menjaga otak kita tetap tajam karena programming melatih kita untuk berpikir.

Pada dasarnya komputer itu bodoh, oleh karena itu kita harus memberikan perintah dengan bahasa pemrograman.

Apapun yang nantinya dieksekusi oleh komputer adalah hasil dari pemikiran kita, kita sebagai manusia yang berpikir dan menggunakan otak kita dengan baik.

Programming juga merupakan pintu gerbang ke banyak hal menarik yang bisa kamu lakukan baik secara profesional maupun sebagai hobi yang fun (and profit).

Dengan berfokus pada hal-hal ini, saya yakin programming adalah hal yang menyenangkan untuk dipelajari bukan sesuatu yang menakutkan.

Tapi Saya Gak Pintar Matematika

Programming adalah istilah yang sangat luas, di dalamnya terdapat banyak cabang yang memiliki karakteristik berbeda-beda.

Untuk menjadi programmer secara umum, seseorang tidak perlu pintar matematika, bahkan saya pernah membuat cuitan.

Sebenarnya Untuk Jadi Programmer, Kita Hanya Butuh Matematika Level SD

Sekarang saya perlu memberikan konteks di sini, seperti yang saya bilang programming itu luas, jika kamu ingin berfokus untuk menciptakan software yang terkait matematika atau science, atau kamu ingin membuat game yang memerlukan teori fisika pastilah kamu memerlukan pengetahuan matematika advanced.

Atau kamu ingin menjadi seorang data scientist, data analyst, AI engineer from scratch, tentu matematika mu gak bisa sembarangan.

Tapi, kembali lagi, hal-hal di atas sudah masuk ke programming yang spesifik.

Apa itu programming? Programming merupakan aktifitas memprogram komputer, matematika tidaklah terlalu diperlukan, lebih diperlukan kemampuan berpikir menyelesaikan masalah dan logika.

Bill Gates, pendiri Microsoft pernah di tanya tentang Programming dalam sebuah wawancara dan dia merespon:

Addition, Substraction, That's about it.

"Tambah-tambahan, Pengurangan, semua tentang itu".

Seriously, untuk memulai menjadi programmer kamu gak perlu merasa gak bisa karena merasa gak pintar matematika.

Saya sendiri -- dan mungkin banyak orang lain -- yang justru lebih memahami matematika setelah belajar programming.

Semacam seringkali dapat aha momen kayak "Oh ternyata konsep yang di matematika itu maksudnya gini toh". Dengan demikian kamu malah lebih menghargai matematika setelah bisa programming.

Tapi Saya Gak Kuliah IT, Memang Bisa?

Saya sendiri, Muhammad Azamuddin, bukan lulusan IT. Saya belajar programming secara otodidak dari internet.

Padahal saya mulai pada sekitar tahun 2008, di mana materi di internet belumlah seperti sekarang yang sangat melimpah.

Bahkan saya saat itu hanya menggunakan hape nokia dengan browser opera mini 3, saya tidak memiliki komputer ataupun laptop di rumah.

Jadi saya catat di kertas, lalu tiap beberapa hari sekali saya ke warnet untuk mencoba mempraktikkan apa yang saya pelajari.

Apalagi di jaman sekarang ini, sumber belajar sangatlah banyak dan melimpah.

Tapi mungkin justru hal itu sekarang yang menjadi tantangannya, karena terlalu banyak informasi, pemula tidak tahu mana yang paling penting dan efektif untuk dipelajari.

Oleh karena itu juga, saya menulis buku ini, sebagai kompas atau petunjuk arah bagi yang total pemula dan ingin belajar programming secara mandiri / otodidak.

Atau jika kamu kuliah IT pun kamu tetap akan mendapatkan manfaat, karena terkadang apa yang dipelajari di kuliah tidaklah se to the point ketika belajar langsung dari orang yang sudah berpengalaman langsung.

Kalau kamu kuliah IT, bagus, itu adalah nilai tambah buatmu, tapi jangan lengah karena kalau kamu tidak serius, kamu lulus bisa aja kalah dengan yang belajar mandiri tetapi efektif.

Sementara jika kamu tidak kuliah IT juga sangat tidak masalah, karena banyak sekali di sekitar saya orang yang jago programming tanpa pernah mengenyam bangku kuliah IT sama sekali.

Apakah Tidak Terlambat Baru Belajar Programming di Era AI Secanggih Ini?

Ingat motivasi di bagian awal tulisan ini, jika fokusmu adalah pada manfaat yang tidak melibatkan orang lain, maka pertanyaan ini menjadi tidak valid.

Karena jawabannya jelas, tidak terlambat sama sekali, dan tidak ada hubungannya dengan AI.

Tapi okelah, mungkin beberapa di antara kamu selain manfaat yang ada dalam kendali-mu, kamu juga ingin menjadi seorang profesional.

Maka jawaban saya pada saat menulis buku ini adalah tidak terlambat sama sekali.

Saya sendiri awalnya excited untuk mencoba sehebat apa sih AI ini, sampai akhirnya saya mencoba sendiri menggunakan copilot, tapi tidak ada sebulan atau bahkan cuma seminggu saya uninstall, karena hasilnya sangat tidak sesuai yang saya harapkan dan justru memperlambat flow saya.

Bagi pemula mungkin justru terasa membantu karena dia dimanjakan dengan autocomplete yang banyak tapi dia tidak paham apakah kodenya jelek atau tidak.

Padahal hal itu justru berbahaya.

AI memang bisa dimanfaatkan untuk membantu belajar programming, justru ini adalah saat yang tepat belajar pemrograman karena kamu serasa punya asisten 24/7.

Tapi saran saya gunakan untuk menjelaskan sesuatu, bukan untuk menggenerate kode yang kamu copas-copas saja, karena jika begitu maka kamu gak belajar secara maksimal.

Tapi Saya Merasa Logika Saya Lemah

Saya tidak mengerti bagaimana kamu merasa logikamu lemah, apakah karena hasil test IQ? atau test logika yang pernah kamu lakukan?

Untuk memulai belajar programming kamu gak perlu terlalu overthinking hal yang rumit.

Banyak hal sederhana yang melibatkan logika yang sering kamu lakukan setiap hari, misalnya jika mendung, maka persiapkan payung / jas hujan.

Jika mulai bersin-bersin, maka persiapkan obat-obatan karena bisa jadi mulai terkena virus.

Dalam programming pun seperti itu, misalnya kamu menerima kiriman data kemudian kamu membuat keputusan apakah datanya valid atau tidak.

Jika data tidak memiliki nama dan usia maka tidak valid. Jika panjang nama kurang dari 5 karakter maka tidak valid, dan sebagainya.

Dengan logika yang kelihatannya sepele seperti itu, kamu sudah bisa jadi programmer.

Lalu bagaimana dengan data struktur, algoritma yang rumit-rumit itu?

Tidak semua tugas programmer akan melibatkan hal-hal advanced seperti itu, percayalah, apalagi kita hidup di era sekarang di mana banyak fungsi yang sudah disediakan dan kita tinggal pakai.

Dan jangan khawatir, setelah kamu menguasai programming kemudian kamu ingin mencoba merambah ke topik yang lebih advanced, dengan berlatih saya yakin siapapun bisa.

Saya teringat anak saya yang baru masuk kelas satu SD, dia belajar baca tulis, dan sangat lucu tapi juga kasihan ketika saya melihat dia awalnya begitu kesulitan.

Seolah-olah membaca dan menulis itu sesuatu yang rumit sekali, ternyata setelah dia bisa, ya dia seperti tidak berpikir lagi, sangat mudah.

Sama seperti kita juga dulu kesulitan saat awal belajar baca tulis, tetapi ketika sudah terbiasa dan sering menggunakannya sehari-hari, tidak berkeringat sama sekali, bahkan seperti terjadi begitu saja.

Belajar programming pun demikian, belajar logika advanced pun demikian, awalnya susah, tetapi ketika sudah terbiasa maka akan terasa sangat mudah.


Layanan

Hai, ada 2 cara untuk mendapatkan ilmu terkait Remote Work dari Saya, yaitu:

Privat

Konsultasi 1 on 1

  • Kira-kira 1 jam kamu boleh tanya seputar cara dapat kerja remote work.
  • Kamu boleh kulik apa yang saya praktikan selama ini sehingga bisa dapat klien di Singapura, Amerika, dan bisa masuk Toptal dengan gaji 3 digit.
  • Biaya: 400rb / jam
  • Mekanismenya adalah nanti saya ajukan dulu beberapa pertanyaan yang bisa kamu jawab secara tertulis (sebelum sesi dimulai).

    Dan juga kamu nulis daftar pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu ketahui. Tujuannya supaya lebih paham kondisimu saat ini dan bisa saya berikan saran yang lebih personalized.

    Baru setelah itu masuk sesi Gmeet call.
  • Kalau mau lanjut silahkan booking, kalau tidak lanjut pun gak masalah
Lanjut konsultasi? Silahkan...
atau
Online Course

Menjadi Pekerja Remote Internasional

  • Kumpulan hasil pemikiran saya terkait hal-hal utama sebagai perantara saya bisa menembus kerja remote, dalam bentuk tulisan (dan video)
  • Insight jitu meningkatkan chance job offer
  • Materi terkait apa yang saya praktikan selama ini sehingga bisa dapat klien di Singapura, Amerika, dan bisa masuk Toptal dengan gaji 3 digit.
  • Kumpulan insight dari sesi konsultasi yang saya lakukan selama ini.
  • Investasi: Hanya 447rb*
    *Harga promo
© 2024 Literasikode.
Supported by
Asset 1